Gambar Sampul Agama Katolik · Allah Tritunggal dan Roh Kudus
Agama Katolik · Allah Tritunggal dan Roh Kudus
Maman Sutarman

22/08/2021 07:50:37

SMA 10 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Bab VII

Allah Tritunggal dan Roh Kudus

Dalam pengalaman sehari-hari sebagai orang beriman Katolik, mungkin

kita lebih banyak berbicara tentang Allah Bapa dan Putera-Nya Yesus Kristus,

pribadi pertama dan pribadi kedua dalam Tritunggal. Peranan Allah Bapa terasa

lebih sering disoroti sejak penciptaan, penyertaan-Nya dalam perjalanan jatuh

bangunnya Bangsa Israel, sampai pada persiapan menjelang penjelmaan Yesus

Kristus. Yesus Kristus, sebagai pribadi kedua, juga lebih mudah dipahami, apalagi

lewat penjelamaan-Nya menjadi manusia, karya-Nya dapat dilihat dan dirasakan

langsung oleh para saksi hidup zaman-Nya. Hal yang sering dirasa agak sulit adalah

ketika kita memasuki pembicaraan tentang pribadi ketiga, yakni Roh Kudus.

Banyak orang merasa berbicara tentang Roh Kudus seolah berbicara sesuatu yang

abstrak.

Tetapi, iman Katolik adalah Iman yang Trinitas. Kita mengimani Allah yang

melaksanakan karya penyelamatannya bagi manusia sepanjang zaman, melalui

peran ketiga pribadi: Bapa, Putera dan Roh Kudus. Ketiganya merupakan kesatuan

utuh yang tak dapat dipisahkan, walaupun ketiganya berbeda. Peran Bapa, hanya

mempunyai arti penyelamatan secara umum dan universal bila kita kaitkan dengan

karya Putera dan Roh Kudus. Karya Putera, hanya mempunyai arti penyelamatan

secara utuh bila ditempatkan dalam keseluruhan karya dan rencana Bapa, dan yang

masih terus berlangsung berkat Roh Kudus. Demikian pula, kehadiran Roh Kudus

dan karya-Nya, hanya dapat dipahami sebagai bagian utuh karya keselamatan bila

ditempatkan sebagai roh penghibur dan roh kebenaran yang dimintakan Yesus

kepada Bapa untuk menyertai manusia.

Melalui pembahasan materi dalam bab ini, peserta didik akan diajak untuk

memahami bersama pengertian Tritunggal Mahakudus dan Peranan Roh Kudus

bagi Gereja. Materi ini cukup berat untuk diproses dan dipahami, baik bagi

guru maupun peserta didik. Tetapi, mengingat materi ini merupakan pintu

masuk untuk memahami dasar iman kristiani, maka diperlukan kesetiaan untuk

mempelajarinya. Secara metodologis, materi dalam bab ini dominan bersifat

informatif. Walaupun demikian proses pembelajaran tidak akan membosankan

bila peserta didik sendiri terlibat langsung untuk membaca sumbernya, yakni

Kitab Suci. Berturut-turut akan dipelajari tentang:

A.

Tritunggal Mahakudus.

B.

Peran Roh Kudus bagi Gereja

166

Kelas X SMA/SMK

A. Tritunggal Mahakudus

Salah satu ajaran iman kristiani yang dirasa sulit dipahami adalah tentang

Tritunggal Mahakudus. Kesulitan tersebut sering menjadi penyebab terjadinya

kesalahan penafsiran. Misalnya: banyak orang yang yang bukan Kristen mengatakan

bahwa orang Kristen percaya akan tiga Tuhan. Tentu saja hal ini tidak benar, sebab

iman Kristiani mengajarkan Allah Yang Esa. Namun bagaimana mungkin Allah

Yang Esa ini mempunyai tiga Pribadi? Untuk menjawab pertanyaan tersebut

dibutuhkan iman dan keterbukaan hati serta pola pikir yang lebih dalam dan luas

dalam memahami Allah. Pola pikir yang dibutuhkan adalah bahwa tidak semua

hal tentang Allah dapat dijelaskan dengan logika manusia semata-mata. Kita harus

sampai pada kesadaran bahwa di balik kesulitan menjelaskan Allah, kenyataannya

kehadiran Allah dapat dirasakan secara konkret dalam kehidupan sehari-hari.

Walaupun ajaran tentang Trinitas ini tidak dapat dijelaskan hanya dengan

akal, bukan berarti bahwa Allah Tritunggal ini adalah konsep yang sama sekali

tidak masuk akal. St. Agustinus bahkan mengatakan, “Kalau engkau memahami-

Nya, Ia bukan lagi Allah”. Sebab Allah jauh melebihi manusia dalam segala hal,

dan meskipun Ia telah mewahyukan Diri, Ia tetap rahasia/misteri. Di sinilah peran

iman, karena dengan iman inilah kita menerima misteri Allah yang diwahyukan

dalam Kitab Suci, sehingga kita dapat menjadikannya sebagai dasar pengharapan,

dan bukti dari apa yang tidak kita lihat (lihat Ibrani 11:1-2). Agar dapat sedikit

menangkap maknanya, kita perlu mempunyai keterbukaan hati. Hanya dengan

hati terbuka, kita dapat menerima rahmat Tuhan, untuk menerima rahasia Allah

yang terbesar ini; dan hati kita akan dipenuhi oleh ucapan syukur tanpa henti. Jadi

jika ada orang yang bertanya, apa dasarnya kita percaya pada Allah Tritunggal,

sebaiknya kita katakan, “karena Allah melalui Yesus menyatakan Diri-Nya sendiri

demikian”, dan hal ini kita ketahui dari Kitab Suci.

Doa

Ya Allah Tritunggal Maha Kudus,

kami memuji nama-Mu dan keajaiban kasih-Mu

yang Engkau nyatakan di dalam Kristus Putera-Mu

yang telah wafat dan bangkit bagi kami.

Di dalam Kristuslah, kami mengenal kedalaman misteri kehidupan-Mu,

yang adalah Kasih Ilahi.

167

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

Berikanlah kepada kami, ya Tuhan, rahmat pengertian akan misteri kasih-

Mu itu,

agar kami dapat memuliakan Engkau dan menyembah kesatuan Kasih

Ilahi-Mu.

Semoga oleh kuasa-Mu, hati kami dapat terbuka

untuk melihat betapa besar dan dalamnya misteri Kasih itu.

Di dalam nama Yesus Kristus kami naikkan doa ini.

Amin.

1.

Pengalaman Terhadap Karya Allah yang Trinitaris

Simaklah cerita di bawah ini:

KAMI BERTIGA, KAMU BERTIGA

(Saduran: Anthony de Mello, SJ)

Ketika kapal seorang Uskup berlabuh untuk satu hari di sebuah pulau yang

terpencil, ia bermaksud menggunakan hari itu sebaik-baiknya. Ia berjalan-

jalan menyusur pantai dan menjumpai tiga orang nelayan sedang memperbaiki

pukat. Dalam bahasa Inggris pasaran mereka menerangkan, bahwa berabad-

abad sebelumnya penduduk pulau itu telah dibaptis oleh para misionaris. ‘Kami

orang Kristen’, kata mereka sambil dengan bangga menunjuk dada.

Uskup amat terkesan. Apakah mereka tahu doa syahadat? Ternyata mereka

belum pernah mendengarnya. Uskup terkejut sekali. Bagaimana orang-orang

ini dapat menyebut diri mereka Kristen, kalau mereka tidak mengenal sesuatu

yang begitu dasariah seperti doa syahadat itu?

‘Lantas, apa yang kamu ucapkan bila berdoa?’

‘Kami memandang ke langit. Kami berdoa: “Kami bertiga, kamu bertiga,

kasihanilah kami’. Uskup heran akan doa mereka yang primitif dan jelas

bersifat bidaah ini. Maka sepanjang hari ia mengajar mereka berdoa syahadat.

Nelayan-nelayan itu sulit sekali menghafal, tetapi mereka berusaha sedapat-

dapatnya. Sebelum berangkat lagi pada pagi hari berikutnya, Uskup merasa

puas. Sebab, mereka dapat mengucapkan doa syahadat dengan lengkap tanpa

satu kesalahan pun.

Beberapa bulan kemudian, kapal Uskup kebetulan melewati kepulauan

itu lagi. Uskup mondar-mandir di geladak sambil berdoa malam. Dengan rasa

senang ia mengenang, bahwa di salah satu pulau yang terpencil itu ada tiga

orang yang mau berdoa syahadat dengan lengkap berkat usahanya yang penuh

168

Kelas X SMA/SMK

kesabaran. Sedang ia termenung, secara kebetulan ia melihat seberkas cahaya

di arah Timur. Cahaya itu bergerak mendekati kapal. Sambil memandang

keheran-heranan, Uskup melihat tiga sosok tubuh manusia berjalan di atas

air, menuju ke kapal. Kapten kapal menghentikan kapalnya dan semua pelaut

berjejal-jejal di pinggir geladak untuk melihat pemandangan ajaib ini.

Ketika mereka sudah dekat, barulah Uskup mengenali tiga sahabatnya,

para nelayan dulu. ‘Bapak Uskup’, seru mereka. ‘Kami sangat senang bertemu

dengan Bapak lagi. Kami dengar kapal Bapak melewati pulau kami, maka

cepat-cepat kami datang’.

‘Apa yang kamu inginkan?’ tanya Uskup tercengang-cengang. ‘Bapak

Uskup’, jawab mereka. ‘Kami sungguh-sungguh amat menyesal. Kami lupa

akan doa yang bagus itu. Kami berkata: Aku percaya akan Allah, Bapa yang

mahakuasa, Pencipta langit dan bumi, dan akan Yesus Kristus, Putera-Nya

yang tunggal Tuhan kita ..., lantas kami lupa. Ajarilah kami sekali lagi seluruh

doa itu!’

Uskup merasa rendah diri: ‘Sudahlah, pulang saja, saudara-saudaraku

yang baik, dan setiap kali kamu berdoa, katakanlah saja: Kami bertiga, kamu

bertiga, kasihanilah kami’.

Bagaimana tanggapanmu terhadap cerita di atas: Apa yang menarik dari

ketiga orang di atas? Apakah mereka memiliki pengetahuan yang banyak tentang

Tritunggal? Apa yang menyebabkan mereka tetap bangga dan bertahan dalam

kekristenan? Apakah kalian selama ini sudah memahami tentang Allah Tritunggal

Mahakudus? Bagaimana kalian menjelaskan tentang Tritunggal?

2.

Ajaran Gereja Tentang Tritunggal

Dalam Kitab Suci kita tidak menemukan istilah Tritunggal Mahakudus.

Istilah tersebut dipakai oleh Gereja untuk mengungkapkan relasi kesatuan antara

Bapa, Putera dan Roh Kudus. Tetapi, apa yang diwartakan Gereja sesungguhnya

berdasar pada Sabda dan pengajaran Yesus sendiri, yang kemudian diteruskan oleh

para murid-muridNya. Kesatuan Tritunggal itu, kadang-kadang hanya tersebut

kesatuan Bapa dan Putera, Putera dan Roh Kudus; tetapi bisa juga ketiganya

disebut bersamaan.

Baca beberapa kutipan berikut, dan jelaskan isinya berkaitan dengan Allah

Tritunggal:

Yohanes 10:30

Yohanes 14:9

Yohanes 17: 21 (bandingkan Lukas 3: 22) (bandingkan Matius 17:5).

169

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

Yohanes 17:5

Yohanes 1:1-3

Yohanes 15:26

Yohanes 14:6

Matius 28:18-20

Sumber: Indahsemua blogspot

Gambar 7.1 Burung merpati sebagai lambang Roh Kudus

Selanjutnya, melalui pengajarannya para Rasul menyatakan kembali

pengajaran Yesus ini, contohnya:

1 Yohanes 5:7

1 Petrus :1-2

2 Petrus 1:2

1Korintus 1:2-10

1Korintus 8:6

Efesus 1:3-14

Dogma Tentang Tritunggal Maha Kudus

Misteri Allah Tritunggal merupakan dasar iman Kristen yang utama, yang

disingkapkan oleh Yesus Kristus melalui Sabda dan pengajaran-Nya. Seperti kita

ketahui, iman kepada Allah Tritunggal telah ada sejak zaman Gereja abad awal,

karena didasari oleh perkataan Yesus sendiri yang disampaikan kembali oleh para

murid-Nya. Jadi, tidak benar jika doktrin ini baru ditemukan dan ditetapkan

pada Konsili Konstantinopel I pada tahun 359 melalui rumusan Syahadat. Yang

170

Kelas X SMA/SMK

benar ialah: Konsili Konstantinopel I mencantumkan pengajaran tentang Allah

Tritunggal secara tertulis, sebagai kelanjutan dari Konsili Nicea (325). Itulah

sebabnya syahadat panjang sering dikenal dengan Syahadat Nice-Konstantinopel.

Pada saat itu Gereja merasa perlu menegaskan dan merumuskan ajaran tentang

Trirunggal untuk menentang ajaran-ajaran sesat yang berkembang pada abad ke-3

dan ke-4, seperti Arianisme (oleh Arius 250-336), yang menentang kesetaraan

Yesus dengan Allah Bapa) dan Sabellianisme (oleh Sabellius 215), yang membagi

Allah dalam tiga modus, sehingga seolah ada tiga Pribadi yang terpisah).

Isi Dogma tentang Tritunggal Maha Kudus menurut Katekismus Gereja

Katolik, yang telah berakar dari jaman jemaat awal:

a.

Tritunggal adalah

Allah yang satu

. Pribadi ini tidak membagi-bagi ke-Allahan

seolah masing-masing menjadi sepertiga, namun mereka adalah ‘sepenuhnya

dan seluruhnya’. Bapa adalah yang sama seperti Putera, Putera yang sama

seperti Bapa; dan Bapa dan Putera adalah yang sama seperti Roh Kudus, yaitu

satu Allah dengan kodrat ilahi yang sama. Karena kesatuan ini, maka Bapa

seluruhnya ada di dalam Putera, seluruhnya ada dalam Roh Kudus; Putera

seluruhnya ada di dalam Bapa, dan seluruhnya ada dalam Roh Kudus; Roh

Kudus ada seluruhnya di dalam Bapa, dan seluruhnya di dalam Putera.

b.

Walaupun sama dalam kodrat ilahinya, namun ketiga Pribadi ini

berbeda

secara riil satu sama lain, yaitu berbeda

di dalam hal hubungan asalnya

:

yaitu Allah Bapa yang ‘melahirkan’, Allah Putera yang dilahirkan, Roh Kudus

yang dihembuskan.

c.

Ketiga Pribadi ini

berhubungan satu dengan yang lainnya

. Perbedaan dalam

hal asal tersebut tidak membagi kesatuan ilahi, namun malah menunjukkan

hubungan timbal balik antarpribadi Allah tersebut. Bapa dihubungkan

dengan Putera, Putera dengan Bapa, dan Roh Kudus dihubungkan dengan

keduanya. Hakekat mereka adalah satu, yaitu Allah.

Setelah kalian membaca uraian di atas, coba rumuskan secara tertulis

pemahamanmu tentang Tritunggal!

Iman akan Allah Tritunggal sebagai ciri khas iman kristiani senantiasa

dihidupi dalam hidup beriman sehari-hari, baik secara pribadi maupun

bersama. Iman itu diungkapkan (diucapkan) dalam ibadat dan upacara

sakramental. Dalam kesempatan apa saja iman akan Tritunggal itu

diungkapkan?

Tugas

171

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

3.

Menghayati Iman Akan Tritunggal Mahakudus dalam

Kehidupan Sehari-Hari

Supaya kalian mampu menghayati makna Tritunggal, carilah

kesempatan bersama dengan teman-teman untuk melakukan Adorasi

kepada Tritunggal Mahakudus. Lalu tuliskan kesan dalam melaksanakan

tugas tersebut

Tugas

Untuk lebih meresapkan penghayatan kalian, sekarang masuklah dalam

suasana hening untuk berefleksi,

Hening........(bisa diiringi musik).

Banyak orang menyangka Tritunggal Mahakudus itu hanya berisi ajaran

yang sulit dipahami, padahal sebenarnya kita seringkali mengalami sendiri

kehadiran dan karya Allah yang Tritunggal dalam kehidupan sehari-hari

Karya khas yang selalu diimani sebagai karya khas dari Allah Bapa ialah

menciptakan. Tentu saja karya menciptakan adalah juga karya Putera dan

Roh Kudus, tetapi secara manusiawi lebih dipahami sebagai karya Bapa. Kita

mengalami karya penciptaan ini dalam peristiwa kelahiran, pertumbuhan, dan

sebagainya.

Setiap kali kita mendengar tangis bayi-bayi yang baru dilahirkan dan

melihat matanya yang bening, kita mengalami karya Bapa yang menciptakan.

Setiap kali kita melihat tanaman-tanaman tumbuh, bunga-bunga mekar,

burung-burung yang berkicau dan terbang membelah cakrawala, kita

mengalami karya Bapa yang menciptakan.

Setiap kali kita melihat mentari terbit, bintang-bintang gemerlap di langit,

bulan purnama yang terang benderang, dan deburan ombak yang membahana,

kita mengalami karya Bapa yang menciptakan.

Karya khas dari Allah Putera adalah menebus, memperbaiki yang rusak,

dan menyembuhkan yang luka lahir batin. Setiap kali kita mengalami peristiwa

penyembuhan, peristiwa pertobatan dan pemaafan, peristiwa kebangkitan

sesudah kejatuhan, dan peristiwa rekonsiliasi/perdamaian, kita mengalami

karya Allah Putera yang menebus, yang memulihkan dan yang memperbaiki.

172

Kelas X SMA/SMK

Karya khas dari Allah Roh Kudus adalah memperbaharui, meneguhkan

dan mempersatukan. Setiap kali kita mengalami kekuatan cinta, terpulihnya

pengharapan dan cita-cita, menguatnya rasa persaudaraan dan persatuan,

kita mengalami karya Roh Kudus yang penuh daya untuk memperbaharui dan

memperindah bumi ini.

Maka yang dibutuhkan dalam diri kita adalah iman, keterbukaan hati

akan karya Tritunggal, dan menanggapinya melalui tindakan konkret

Doa

Doa Madah Kemuliaan

Kemuliaan kepada Allah di Surga,

dan damai di bumi bagi orang yang berkenan kepada-Nya.

Kami memuji Dikau.

Kami meluhurkan Dikau.

Kami menyembah Dikau.

Kami memuliakan Dikau.

Kami bersyukur kepada-Mu, karena kemuliaan-Mu yang besar.

Ya Tuhan Allah, raja surgawi, Allah Bapa Yang Mahakuasa.

Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal.

Ya Tuhan Allah, Anak domba Allah, Putera Bapa.

Engkau yang menghapus dosa dunia, kasihanilah kami.

Engkau yang menghapus dosa dunia, kabulkanlah doa kami.

Engkau yang duduk di sisi Bapa, kasihanilah kami

Karena hanya Engkaulah Kudus,

Hanya Engkaulah Tuhan.

Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus.

Bersama dengan Roh Kudus, dalam kemuliaan Allah Bapa.

Amin

173

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

B.

Peran Roh Kudus bagi Gereja

Sebelum Yesus kembali kepada Bapa, Ia telah menjanjikan kepada para murid

akan datangnya Roh Penolong yang akan meneruskan karya-Nya. Roh Penolong

itu tidak lain adalah Roh Kudus. Roh Kudus membuat para murid mampu

meneruskan pewartaan Yesus. Dia adalah Roh Yesus sendiri yang tinggal bersama

mereka. Ia mengajarkan (

lihat

Yohanes 14: 26), bersaksi (

lihat

Yohanes 15: 26),

memuliakan (

lihat

Yohanes 16: 14). Ia tidak berdiri di samping Yesus, tetapi

meneguhkan wahyu Yesus yang sudah diterima oleh para murid. Kehadiran Roh

Kudus berarti kehadiran Yesus yang mulia di dalam Gereja.

Roh Kudus adalah daya kekuatan Allah yang mengangkat dan mengarahkan

hidup kaum beriman. Roh Kudus sendiri tidak kelihatan dan juga jarang

dibicarakan. Yang dikenal adalah pengaruh-Nya, akibat karya-Nya. Karya Roh

Kudus itu lazim disebut “rahmat” atau “kasih karunia”. Rahmat atau kasih karunia

Allah itu diberikan kepada manusia secara cuma-cuma. Dengan kasih Allah itu,

manusia diajak dan dimampukan untuk mengambil bagian dalam hidup Allah

sendiri. Karena kasih Allah itu juga, manusia makin menyadari ketidakpantasannya

sekaligus keberaniannya untuk membuka diri bagi kebaikan dan kekudusan Allah.

“Rahmat” berarti bahwa “kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah

kepada kita dan mengakui bahwa Allah adalah kasih” (bandingkan 1Yohanes 4:

16). Kasih Allah itu telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah

dikaruniakan kepada kita (bandingkan Roma 5: 5). Kasih itu disebut “rahmat”,

karena merupakan pemberian dari Allah yang bebas dan berdaulat.

Doa:

Ya Roh Kudus,

Hadirlah di tengah kami,

urapilah kami yang hadir disini,

agar berkat daya dan rahmat-Mu

hati dan pikiran kami semakin terbuka

sehingga lebih mengenal Bapa dan kehendak-Nya

sebagaimana yang diwartakan Putera-Nya, Yesus Kristus Amin

174

Kelas X SMA/SMK

1.

Memahami Gelar, Lambang, Peran Roh Kudus Dalam

Kehidupan Gereja

Dalam kehidupan beriman kristiani, kita sering mendengar berbagai

penamaan atau gelar Roh Kudus. Ada yang menyebut Roh Tuhan, Roh Kristus,

dan sebagainya.

Guru mengajak peserta didik berdiskusi kelompok untuk mencari dari

Kitab Suci, untuk mengenal sebutan/gelar Roh Kudus. Beberapa kutipan

berikut bisa dipakai acuan atau contoh: 1 Petrus 4:14, Galatia 3:14; Efesus

1:13, Roma 8:15; Galatia 4:6, 2 Korintus 3:17, Yohanes 16:13.

Tugas Kelompok

Kitab Suci menyebutkan beberapa wujud kehadiran Roh Kudus, sebagaimana

nampak dalam kutipan berikut:

1 Korintus 12:13, Yohanes 19:34; 1 Yohanes 5:8, Yohanes 4:10-14; 7:38;

Keluaran 17:1-6; Yes. 55:1; Zakharia 14:8; 1 Korintus 10:4; Wahyu 21:6; 22:17

1 Yohanes 2:20-27; 2 Korintus 1:21

Kisah Para Rasul 2:3-4

Lukas 1:35, Lukas 9:34-35

Yohanes 6:27; bdk. 2 Korintus 1:22; Efesus 1:13; 4:3.

Lukas 11:20; Keluaran 31:18; Keluaran 31:18; 2 Korintus 3:3.

Matius 3:16, Yohanes 1:32

Karunia-karunia Roh Kudus yang khusus, karisma-karisma, diarahkan

kepada rahmat pengudusan demi kesejahteraan umum Gereja. Allah juga

bertindak melalui aneka rahmat yang membantu, yang dibedakan dari rahmat

habitual, yang selalu ada di dalam kita.

Dari definisi di atas, kita dapat memahami beberapa pengertian berikut:

a)

Kerjasama dengan rahmat pembantu memberikan rahmat pengudusan

Nabi Zakharia menulis, “Kembalilah kepada-Ku, maka Akupun akan

kembali kepadamu” (Zakharia 1:3). Jika seorang pendosa bekerjasama

dengan rahmat pembantu, maka dia akan menerima rahmat pengudusan,

di mana Roh Kudus sendiri diam di dalam diri orang itu. Rasul Paulus

menyebut tubuh kita sebagai bait Roh Kudus (lihat 1Korintus 6:19).

Rahmat Pengudusan membuat jiwa kita berkenan kepada Allah. Rahmat

175

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

pengudusan membuat kita menjadi ‘serupa’ dengan Kristus, atau kita

menjadi sahabat Allah.

b)

Cara untuk menerima rahmat pengudusan

Cara biasa yang diberikan Tuhan kepada kita adalah lewat Sakramen

Baptis dan Sakramen Tobat. Katekismus Gereja Katolik menuliskan:

“Tritunggal Mahakudus menganugerahkan kepada yang dibaptis rahmat

pengudusan, rahmat pembenaran, yang menyanggupkan dia oleh

kebajikan-kebajikan ilahi, supaya percaya kepada Allah, berharap kepada-

Nya, dan mencintai-Nya; menyanggupkan dia oleh anugerah-anugerah

Roh Kudus, supaya hidup dan bekerja di bawah dorongan Roh Kudus;

menyanggupkan dia oleh kebajikan-kebajikan susila, supaya bertumbuh

dalam kebaikan. Dengan demikian, berakarlah seluruh organisme

kehidupan adikodrati seorang Kristen di dalam Pembaptisan kudus”.

Tetapi rahmat pengudusan dapat hilang akibat dosa berat. Dosa

berat mengakibatkan manusia kehilangan kebajikan ilahi, kasih, dan

rahmat pengudusan. terkucilkan dari Kerajaan Kristus dan menyebabkan

kematian abadi di dalam neraka. Agar bisa kembali dalam kondisi rahmat,

maka kita memerlukan Sakramen Tobat. Dengan demikian, menjadi

sangat penting bagi kita untuk senantiasa mengadakan pemeriksaan

batin dan bila didapati dosa berat, segeralah mengaku dosa.

c)

Bila Roh Kudus tinggal dalam diri kita, maka Ia membawa kehidupan

rohani yang baru

Bila kita menerima Roh Kudus, maka kita akan memperoleh hidup

ilahi yang memampukan kita mengenal, mengasihi dan menikmati Tuhan.

Ini adalah hidup yang adikodrati. Selanjutnya kita akan mengalami:

Roh Kudus memurnikan kita dari dosa berat

Sebagaimana besi dimurnikan oleh api, demikianlah jiwa

dimurnikan oleh api Roh Kudus. Rahmat yang menguduskan tidak

dapat ada bersama-sama dengan dosa berat. Maka Roh Kudus hanya

dapat tinggal dalam diri orang-orang yang tidak dalam keadaan

berdosa berat.

Roh Kudus mempersatukan kita dengan Tuhan dan menjadikan kita

bait Allah

Orang yang mempunyai Roh Kudus disatukan dengan Kristus,

seperti halnya ranting disatukan dengan pokok anggur (lihat

Yohanes 15:5). Roh Kudus membuat kita mengambil bagian dalam

kodrat ilahi (2 Petrus 2:14). Dalam Kitab Suci dikatakan bahwa

manusia adalah Allah (lih. Yohanes 10:34, Mazmur 82:6). Tuhan

176

Kelas X SMA/SMK

menghendaki agar kita berjuang agar menjadi seperti Allah, namun

dalam kesatuan di dalam Dia. Keberadaan Roh Kudus menjadikan

kita bait Allah. Rasul Paulus mengajarkan, “Tidak tahukah kamu,

bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam

kamu?” (1Korintus 3:16); “kita adalah bait dari Allah yang hidup”

(2Korintus 6:16).

Roh Kudus menerangi pikiran dan mendorong berbuat baik.

Roh Kudus memperkuat akal dan kehendak kita, terlebih lagi Ia

memberikan terang iman (2 Korintus 4:6) dan menyalakan api kasih

ilahi (Roma 5:5), membuat kita mampu dan mau untuk bekerja sama

dengan dorongan-Nya. mendorong kita untuk berbuat baik. Roh

Kudus mengubah seluruh kehidupan rohani kita, sehingga manusia

tidak hanya memikirkan hal-hal duniawi, melainkan mengarahkan

sebagian besar pikirannya kepada Tuhan, dan mendorongnya untuk

mengasihi Tuhan. Ia akan dapat berkata bersama Rasul Paulus, “Aku

hidup, tetapi bukannya aku lagi yang hidup, melainkan Kristus yang

hidup di dalam aku.” (Galatia 2:20).

Roh Kudus memberikan damai yang sejati

Orang yang mempunyai terang Roh Kudus hidupnya akan

penuh dengan damai yang melampaui segala akal (Filipi 4:7).

Roh Kudus adalah Guru dan Pembimbing kita

Roh Kudus akan mengajar kita segala sesuatu (1 Yohanes 2:27).

Roh Kudus bagaikan Guru yang membuat kita mengerti segala

sesuatu. Roh Kudus adalah Pembimbing kita, yang memimpin kita

seperti seorang bapa menggandeng tangan anaknya melalui jalan

yang sulit.

Roh Kudus mendorong kita melakukan perbuatan baik untuk

memperoleh Kerajaan Surga

Roh Kudus selalu aktif, selalu mendorong kita untuk berbuat

baik, menggerakkan hati kita untuk melakukan perbuatan yang

berguna untuk keselamatan kekal dan sempurna

Roh Kudus membuat kita anak-anak Allah dan ahli waris Kerajaan

Surga.

Berkat Roh Kudus masuk ke dalam jiwa kita melalui Baptisan,

Allah Bapa menerima kita sebagai anak-anak angkat-Nya dan Surga

terbuka bagi kita. Kita tidak lagi di bawah roh perhambaan dosa

melainkan roh anak-anak Allah, sehingga kita dapat memanggil

Allah sebagai “Abba, Bapa” (Roma 8:15). Semua yang dipimpin oleh

Roh Allah adalah anak-anak Allah (Roma 8:14). Jika kita adalah

177

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

anak-anak Allah, kita juga adalah ahli waris kerajaan-Nya, bersama

dengan Kristus (Roma 8:17).

a.

Tujuh Karunia Roh Kudus

(lihat Yesaya 11:1-2)

1)

Karunia takut akan Tuhan

(

Fear of The Lord

)

Takut akan Tuhan adalah takut akan penghukuman Tuhan, takut

bahwa dirinya akan terpisah dari Tuhan. Ketakutan pada tahap ini

membantu seseorang dalam pertobatan awal. Namun, bukankah Rasul

Yohanes mengatakan bahwa dalam kasih tidak ada ketakutan? (lihat

1Yohanes 4:18) Takut akan penghukuman Tuhan akan berubah menjadi

takut menyedihkan hati Tuhan, kalau didasarkan pada kasih. Inilah yang

disebut takut karena kasih, seperti anak yang takut menyedihkan hati

bapanya.

2)

Karunia keperkasaan

(

Fortitude

)

Karunia keperkasaan adalah keberanian untuk mengejar yang

baik dan tidak takut dalam menghadapi kesulitan-kesulitan yang

menghalangi tercapainya kebaikan tersebut. Karunia keperkasaan dari

Roh Kudus adalah keberanian untuk mencapai misi yang diberikan

oleh Tuhan, bukan berdasarkan pada kemampuan diri sendiri, namun

bersandar pada kemampuan Tuhan. Inilah yang dikatakan oleh rasul

Paulus, “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi

kekuatan kepadaku.” (Filipi 4:13). Juga, “Jika Allah di pihak kita, siapakah

yang akan melawan kita?” (Roma 8:31) Melalui karunia ini, Roh Kudus

memberikan kekuatan kepada kita untuk yakin dan percaya akan

kekuatan Allah. Allah dapat menggunakan kita yang terbatas dalam

banyak hal untuk memberikan kemuliaan bagi nama Tuhan. Sebab

Allah memilih orang-orang yang bodoh, yang lemah, agar kemuliaan

Allah dapat semakin dinyatakan dan agar tidak ada yang bermegah di

hadapan-Nya (lih. 1Korintus 1:27-29).

3)

Karunia kesalehan

(

Piety

)

Karunia kesalehan adalah karunia Roh Kudus yang membentuk

hubungan kita dengan Allah seperti anak dengan bapa; dan pada saat

yang bersamaan, membentuk hubungan persaudaraan yang baik dengan

sesama. Karunia ini menyempurnakan kebajikan keadilan, yaitu keadilan

kepada Allah – yang diwujudkan dengan agama – dan keadilan kepada

sesama. Karunia kesalehan memberikan kita kepercayaan kepada Allah

yang penuh kasih, sama seperti seorang anak percaya kepada bapanya.

Hal ini memungkinkan karena kita telah menerima Roh yang menjadikan

kita anak-anak Allah, yang dapat berseru “Abba, Bapa!” (lihat Roma

8:15). Dengan hubungan kasih seperti ini, kita dapat melakukan apa

178

Kelas X SMA/SMK

saja yang diminta oleh Allah dengan segera, karena percaya bahwa Allah

mengetahui yang terbaik. Dalam doa, orang ini menaruh kepercayaan

yang besar kepada Allah, karena percaya bahwa Allah memberikan

yang terbaik, sama seperti seorang bapa akan memberikan yang terbaik

bagi anak- anaknya. Mereka yang menerima karunia kesalehan akan

memberikan penghormatan kepada Bunda Maria, para malaikat, para

kudus, Gereja, sakramen, karena mereka semua berkaitan dengan Allah.

Juga, mereka yang diberi karunia ini, juga akan membaca Kitab Suci

dengan penuh hormat dan kasih, karena Kitab Suci merupakan surat

cinta dari Allah kepada manusia. Dalam hubungannya dengan sesama,

karunia kesalehan dapat menempatkan sesama sebagai saudara/i di

dalam Kristus, karena Allah mengasihi seluruh umat manusia dan

menginginkan agar mereka juga mendapatkan keselamatan. Mereka

yang saleh ini akan menjadi lebih bermurah hati kepada sesama. Dan

dalam derajat yang lebih tinggi, mereka bersedia memberikan dirinya

demi kebaikan bersama.

4)

Karunia nasihat

(

Counsel

)

Karunia Roh Kudus ini adalah karunia untuk mampu memberikan

petunjuk jalan yang harus ditempuh seseorang agar dapat memberikan

kemuliaan yang lebih besar bagi nama Tuhan. Karunia ini menerangi

kebajikan kebijaksanaan, yang dapat memutuskan dengan baik, pada

waktu, tempat dan keadaan tertentu. Karunia ini perlu dijalankan dengan

benat-benar mendengarkan Roh Kudus, membiarkan diri dibimbing

olehNya, sehingga apapun nasihat dan keputusan yang kita berikan

sesuai dengan kehendak Allah.

5)

Karunia pengenalan

(

Knowledge

)

Karunia pengenalan memberikan kemampuan kepada kita untuk

menilai ciptaan dengan semestinya dan melihat kaitannya dengan Sang

Penciptanya (bandingkan Kebijaksanaan Salomo 13:1-3) Dengan karunia

ini, seseorang dapat memberikan makna akan hal-hal sederhana yang

dilakukannya setiap hari dan mengangkat ke tingkat yang lebih tinggi,

yaitu sebagai jalan kekudusan. Ini berarti semua profesi harus dilakukan

dengan jujur dapat menjadi cara untuk bertumbuh dalam kekudusan.

Semua hal di dunia ini dapat dilihat dengan kaca mata Allah, dan dihargai

sebagaimana Allah menghargai masing-masing ciptaan-Nya.

6)

Karunia pengertian

(

Understanding

)

Karunia pengertian adalah karunia yang memungkinkan kita

mengerti kedalaman misteri iman, mengerti apa yang sebenarnya

diajarkan oleh Kristus dan misteri iman seperti apakah yang harus kita

179

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

percayai. Raja Daud memahami karunia ini, sehingga dengan penuh

pengharapan dia menuliskan, “Buatlah aku mengerti, maka aku akan

memegang Taurat-Mu; aku hendak memeliharanya dengan segenap

hati.” (Mazmur 119:34). Karunia ini memberikan kedalaman pengertian

akan Kitab Suci, kehidupan rahmat, pertumbuhan dalam sakramen-

sakramen, dan juga kejelasan akan tujuan akhir kita, yaitu Surga. Karunia

ini mendorong agar apapun yang kita lakukan mengarah pada tujuan

akhir hidup ini.

7)

Karunia kebijaksanaan

(

Wisdom

)

Karunia kebijaksanaan ini memungkinkan seseorang mampu

melihat segala sesuatu dari kacamata ilahi. Orang yang memiliki karunia

ini dapat menimbang segala sesuatu dengan tepat, mempunyai sudut

pandang yang jelas akan kehidupan, melihat segala yang terjadi dalam

kehidupan sebagai rahmat Tuhan yang perlu disyukuri, sehingga ia

tetap mampu bersukacita sekalipun di dalam penderitaan. Karunia ini

memungkinkan seseorang menjalani kehidupan sehari-hari dengan

pandangan terarah kepada Tuhan. Karunia ini membuat seseorang

menjadi cermin akan Kristus, seperti yang dituliskan oleh rasul Paulus

“Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang

tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan

yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya,

dalam kemuliaan yang semakin besar.” (1Korintus 3:8)

2.

Menghayati Buah-Buah Roh Kudus dalam Hidup Sehari-

hari

Sesuai dengan hakikatnya, Roh itu merupakan sesuatu yang ilahi, yang hadir

dalam lambang-lambang yang bisa dimengerti manusia. Walaupun demikian,

karya-Nya bisa dirasakan dalam kehidupan, terutama dalam buah-buahnya

berupa tindakan manusia.

Bacalah kutipan berikut, amati buah-buah roh apa saja yang disebut di

dalamnya.

Surat Santo Paulus kepada Umat di Galatia (Galatia 5: 16-26)

16

Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti

keinginan daging.

17

Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan

Roh berlawanan dengan keinginan daging -- karena keduanya bertentangan

-- sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki.

180

Kelas X SMA/SMK

18

Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu

tidak hidup di bawah hukum Taurat.

19

Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,

20

penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah,

kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah,

21

kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya

itu kuperingatkan kamu seperti yang telah kubuat dahulu bahwa barangsiapa

melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam

Kerajaan Allah.

22

Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran,

kemurahan, kebaikan, kesetiaan,

23

kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-

hal itu.

24

Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan

segala hawa nafsu dan keinginannya.

25

Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh,

26

dan janganlah kita gila hormat, janganlah kita saling menantang dan saling

mendengki.

Setelah merenungkan kutipan tersebut, sharingkanlah di antara teman-

temanmu hal-hal berikut: pesan yang menarik dari kutipan di atas, perbuatan

daging yang masih cukup sering dilakukan kalian, perbuatan roh masih lemah

atau kurang nampak dalam kehidupan sehari-hari.

3.

Refleksi untuk Semakin Menghayati Karunia Roh Kudus

Tugas yang harus dikerjakan: secara berkelompok melakukan Novena

Roh Kudus. Novena dapat dilakukan di lingkungan sekolah setelah selesai

pelajaran. Bahan novena dapat diambil dari Puji Syukur 90-94 atau sumber

lain. Setelah selesai, buatlah laporan pelaksanaan secara tertulis.

Tugas Kelompok

181

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

Lakukanlah kegiatan ibadat dalam kelompok menggunakan bahan dari Puji

Syukur 93

Anak-anak/teman-teman yang terkasih,

kepada semua orang Allah mengaruniakan Roh Kudus dengan berbagai

karunianya,

Saat ini kalian diajak untuk dengan rendah hati memohon karunia-karunia

tersebut

Kalian bisa memohon semuanya atau salah satu yang dianggap paling

dibutuhkan olehmu saat ini.

Tetapi perlu diingat, bila kalian memohonnya, maka permohonan itu perlu

disertai dengan kesediaan untuk berusaha menjalankan segala konsekuensinya.

Dalam hening pikirkan karunia Roh apa saja yang kalian inginkan

Marilah kita doakan bersama-sama:

Datanglah, ya

Roh Hikmat

, turunlah atas diri kami, ajarlah kami menjadi orang

bijak terutama agar kami dapat menghargai, mencintai, dan mengutamakan

cita-cita surgawi; dan semoga kami Kaulepaskan dari belenggu dosa dunia ini.

Hening.......

Datanglah ya

Roh Pengertian

, turunlah atas diri kami. Terangilah budi kami,

agar dapat memahami ajaran Yesus, Sang Putera, dan melaksanakannya dalam

hidup sehari-hari.

Hening....

Datanglah ya

Roh Nasihat

, dampingilah kami dalam perjalanan hidup yang

penuh gejolak ini, semoga kami selalu melakukan yang baik dan menjauhi yang

jahat

Hening .....

Datanglah ya

Roh Keperkasaan

, kuatkankah hamba-Mu yang lemah ini, agar

tabah menghadapi segala kesulitan dan derita. Semoga kami Kau kuatkan

dengan memegang tangan-Mu yang senantiasa menuntun kami.

Hening .......

Datanglah ya

Roh Pengenalan akan Allah

. Ajarilah kami mengetahui

bahwa semua yang ada di dunia ini sifatnya sementara saja. Bimbinglah

kami, agar tidak terbuai oleh kemegahan dunia. Bimbinglah kami, agar dapat

menggunakan hal-hal duniawi untuk kemuliaan-Mu

Hening ......

Datanglah ya

Roh Kesalehan

, bimbinglah kami untuk terus berbakti kepada-

Mu. Ajarilah kami menjadi orang yang tahu berterimakasih atas segala

182

Kelas X SMA/SMK

kebaikan-Mu dan berani menjadi teladan kesalehan bagi orang-orang di sekitar

kami.

Hening .....

Datanglah ya

Roh Takut akan Allah

, ajarilah kami untuk takut dan tunduk

kepada-Mu di mana pun kami berada; tegakkanlah kami agar selalu berusaha

melakukan hal-hal yang berkenan kepada-Mu

Hening ......

Doa

Puji Syukur 94

Allah, Bapa Yang Mahakudus, kami bersyukur kepada-Mu karena Roh

Kudus yang telah Kaucurahkan ke dalam hati kami. Kehadiran-Nya dalam

hati kami telah membuat kami menjadi Bait kehadiran-Mu sendiri, dan

bersama Dia pula kami telah Kaulahirkan kembali menjadi anak-anak-Mu.

Dialah penghibur dan penolong yang Kauutus dalam nama Kristus.

Dialah Roh Kebenaran yang memimpin kami kepada seluruh kebenaran.

Semoga dia mengajarkan segala sesuatu kepada kami dan mengingatkan

kami akan firman yang telah dikatakan oleh Yesus, agar kami selalu dituntun

oleh firman-Nya.

Melalui Roh Kudus-Mu ini sudilah Engkau membimbing Gereja-

Mu, para pemimpin dan pembantu-pembantunya, dan berilah mereka

kebijaksanaan yang sejati. Semoga karena bimbingan-Nya kami semua boleh

menikmati buah-buah Roh: kasih, suka-cita, damai sejahtera, kesabaran,

kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan dan penguasaan diri.

Melalui Roh Kudus-Mu pula, sudilah Engkau membimbing umat-

Mu untuk peka dan setia kepada kehendak-Mu, untuk tetap tabah dalam

penderitaan, berani menjadi saksi Putera-Mu, berani menjadi pelayan

sesama, dan menjadi terang serta garam dunia.

Semoga Roh Kudus selalu memimpin kami dengan lembut dan ramah,

menuntun kami dengan cermat dan teguh, semoga Ia menjadi daya ilahi di

dalam kehidupan beriman dan bermasyarakat, dan mengantar kami masuk

ke dalam kemuliaan surgawi untuk berbahagia abadi bersama Bapa dan

Putera dan Roh Kudus. Amin

183

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti